Berbagi Kebahagian Untuk Anak Yatim Piatu
Bulan Muharram adalah bulan yang istimewa bagi umat islam. Selain peringatan tahun baru Hijriyah pada tanggal 1 Muharram, Umat islam juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari Raya atau lebaran anak yatim, sebenarnya ungkapan kegembiraan bagi anak – anak yatim , sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat menyayangi anak – anak yatim . Beliau lebih menyayagi lagi pada hari Asyura ( tanggal 10 Muharram ) . dimana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedeah juga pada keluarganya anak yatim. Pada hari Asyura selain memberikan santunan, umat islam dianjurkan mengusap kepala anak yatim sebagai rasa peduli dan sayangnya kepada anak yatim.
Sabtu, 29 Agustus SMP Negeri 2 Kraksaan mengadakan acara Santunan Yatim Piatu yang diselenggarakan oleh Panitia Yatim Ceria dan bekerja sama dengan Gudep 15.011-15.012 SMP Negeri 2 Kraksaan. Kegiatan ini merupakan acara rutin tiap tahun yang bertepatan denga bulan Muharram. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, mempererat silaturrahim khususnya warga SMP N2 Kraksaan. Peserta santunan diambil berdasarkan data yang sudah diterima oleh para wali kelas masing-masing kemudian diajukan ke panitia sebagai peserta santunan. Peserta diundang mengundakan daring , diantar oleh orang tua atau wali , pakai masker dan harus tepat waktu dengan durasi acara 2 jam. Panitia di masa Pandemi Covid 19 ini , menyiapkan alat pengukur suhu, cadangan masker, sabun atau hand zanitieser, dan tempat siswa pada saat pemberian santunan dengan jarak 1,5 m tiap siswa .
Masa Pandemi Covid 19 ini, pelaksanaan kegiatan 10 Muharram berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, panitia menggunakan Protokol Kesehatan yang ketat demi keamanan peserta dan warga sekolah. Peserta datang pakai masker , diukur suhunya , cuci tangan dan langsung ke lapangan menempati tempat yang sudah diberi tanda oleh panitia, sedangkan pengantar orang tua atau wali menunggu di luar sekolah. Acara di mulai 07.30 – 09.30 WIB. Santunan kali ini berjumlah 60 siswa dan semua guru turut hadir dalam acara ini. Pembawa acara Ibu Kustiyaningsih membacakan susunan acara : Pembukaan , sambutan Kepala sekolah ( Bpk.Miswagiyanto, M.Pd) , Do’a oleh siswa (nanda Meriska siswa yatim piatu, yang ditinggalkan ayahnya pada waktu kelas 7 dan ditinggalkan ibunya pada saat kelas 8 ) , Do’a penutup oleh Ketua Panitia Yatim ceria ( Bpk. Faisol ) dan acara inti Pemberian santunan .
Sambutan dari Kepala Sekolah “ Uacapan terima kasih kepada Panita , dewan guru , dan para donatur yang ikut andil dalam kegiatan ini , di masa pandemi ini saya (para guru ) dan kamu (siswa) saling kangen tentunya, momen kegiatan 10 Muharram inilah sebagai silaturrahim walaupun dalam sekejab “. Beliau juga berpesan : “ anak-anak jaga kesehatan ikuti protokol kesehatan dan harus tetap semangat belajar walaupun di rumah , kegiatan ini sebagai rasa wujud kepedulian sekolah terhadap kamu, tetap semangat anak- anak ingat kunci sukses kita bisa pelajari dari sosok Nabi Muhammad SAW. Beliau ditinggalkan oleh orang tuanya dari kecil hingga dewasa beliau menjadi sukses dan menjadi panutan untuk umat islam di dunia “. Acara kedua do’a yang dibacakan oleh nanda Meriska , sebelum membacakan do’a “ Ucapan terima kasih kepada para guru , para donatur yang masih peduli terhdap kita , juga mendo’akan semua keluarga guru diberi kesehatan, kemudahan rezekinya dan kebarokahan.” Pada saat nanda Meriska membaca doa “ hati saya bergetar, merinding dan meneteskan air mata tanpa sengaja “. Ucap salah satu dewan guru. Acara ketiga do’a oleh ketua Panitia yaitu Bpk Faisol. Acara selanjutnya yaitu acara inti pemberian santunan berupa uang . Kepala Sekolah memberikan santunan pertama kepada salah satu siswa , dilanjutkan oleh guru yang lain secara bergantian memberikan kepada siswa. Siswa yang sudah mendapat santunan segera bergegas meninggalkan area sekolah.